Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Ajakan Si Parkit Kecil

Parkit kecil terbang riang Terbang melayang-layang Naik turun meliuk liuk badan Tujuan hanya satu harapan Menikmati senja yang redup-redup syahdu Parkit kecil bertengger tengger Berjejer diatas kabel listrik berjejer Bernyanyi bersenda gurau Disenja yang redup-redup syahdu Parkit kecil bersuara "Hey, kenapa kau berdiam sendiri Menatap kosong dalam sepi Ayo bernyanyi bersamaku menari Menikmati hidup hari ini Bukanlah hidup berkah ilahi?" Maka senyum pun mengembang Membawa badan ikut melayang Meliuk-liuk bersenang Bersama senja yang redup-redup syahdu 27 November 2013 - Arya A. Hidawa-

Angin yang Takkan Pergi

Angin membelai sejuk Angin kobarkan bara Angin sampaikan kejujuran Angin terbangkan kenangan Menyusup senyap sepi dalam sunyi Mengelus lembut Luapkan isi hati Angin berhembus Angin pergi dan kembali Sesuka hati Angin dan hati memang tak terpisah dan tak saling berlari Angin ada bersama hati 17 Juni 2013 -Arya A. Hidawa-

Satu

Satu untuk dua Dan seterusnya Cinta memang tak terduga Dari satu jadi lebih tahu Dua itu harus beda dari satu Apalagi tiga dan setelahnya Semua harus sempurna Karena sekarang bukan hanya dua saja 20 April 2013 -Arya A. Hidawa-

Malam yang Penuh Tangis

Aku tak ingin menembus awan Agar tak ada lubang pada dirinya Yang membawa luka Lara dan air mata Awan kini turunkan hujan Aku tahu dia menangis Akupun juga ... Awan menutupi langkahku dari ganas Panas matahari yang menyengat Aku ingin awan disini Berarti aku egois Jika ku biarkan pergi Berarti aku sadis Matahari ... Tanpamu aku beku Namun karna mu aku merintih Malam ini 21 Mei 2013 -Arya A. Hidawa-

Detik-Detik Menjelang

Semua terasa semu Saat mulai mendekat dan lebih dekat Diantara kemungkinan yang itu dan itu Terlihat seperti nyata ada Namun itu benar tiadanya Waktu adalah semua kesempatan yang kita miliki  Hanya itu yang ada dan saat itu Sekali meremehkan waktu petaka Bagimu, bahkan mungkin orang lain disekitarmu Orang yang kau sayang .... Ketika semua telah berubah detik Semua baru terlihat dan terang Apa itu dan itu mungkin Nyata dan benar adanya Ataupun tiadanya .... Penentuan, persiapan, ataukah pelepasan Semua sama rasa dan suasana Detik adalah menjelang Menuju kenyataan yang terang Walau itu adalah menutup mata dan telinga Kau akan tersenyum, menangis, dan bingung Bagaimanapun semua itu terjadi Lepaskan saja dan nikmati Airmata kepedihan dan kebahagiaan Yang sama asinnya di lidah yang tak bertulang Tak perlu menghitung detik tetap terasa Gemetar, haru, ser-ser di dada Berirama dalam nada yang sama Detik-detik menjelang Dan menjadi terang Itu biasa dan terbia