Kasih Kami Untukmu, Naya

ketika semangat membara, semua masalah seakan hanya angin lalu. dengan mudah dapat kita lewati. namun bagaimana jika semangat itu hilang? apakah dapat lagi kita melewati masalah-masalah yang kian menggunung? mari sebentar kita simak cerita berikut.

***************
Adalah Naya Nurrun Nisa, seorang gadis manis 17 tahun yang selalu ceria dan membawa kehangatan dalam senyumnya yang khas. Dimanapun ia berada selalu membawa ketenangan dan kebahagiaan, dengan tingkahnya yang ceriwis dan PD abis. Tanpa rasa canggung bercanda dengan siapa saja yang didekatnya. Melontarkan berbagai susunan kata yang selalu menimbulkan gelak tawa, ditambah aksen raut muka dan gerak tubuh pendukung kata. Ya, dialah Naya, gadis manis yang selalu ceria.

Pagi ini senyumnya tak berhenti menyapa. Tak tampak sedikitpun kegundahan diwajahnya, namun aku melihat, kesedihan yang luarbiasa di matanya. Kesedihan yang tak biasa dan tak tahu apa. Walau candanya tetap seperti biasa, aku tetap merasakan getaran sakit dihati setiap mendengar canda yang ia lontarkan. Getaran yang entah darimana asalnya. Entah apakah ini yang sedang ia rasa. Aku tak tahu pasti.

Bel akhir jam pelajaran telah berbunyi, namun Naya tak bergegas membereskan perkakasnya seperti teman-temannya. Dia hanya bercanda dan terus bercanda hingga akhirnya diam, diam ditinggal temannya pergi. Kelas yang sepi karna sudah semuanya pulang, hanya Naya sendiri. Kemudian Naya menjumput satu persatu alat tulisnya dan memasukkannya ke dalam tas biru mudanya yang cerah. Dikejauhan ini aku menatapnya sendiri, dan perlahan tapi pasti aku melihat air mata Naya yang mengalir. Tetes demi tetes dan kemudian ia pun terduduk, dan tertunduk di bangku kayu berwarna coklat muda.

Melewati lapangan parkir yang panas ini aku berjalan, menghampiri kelas Naya yang masih sepi. Aku berjalan dengan perlahan hingga aku duduk di bangku kosong tepat disebelah bangku Naya. Naya terkaget dan mengusap air matanya yang mengalir deras di pipinya. Namun kesedihannya telah memuncak, dan tak sanggup lagi ia bendung, ia kembali menangis. Ketika ku tanya, ia hanya menangis. Aku diam, menemaninya. Dalam keheningan hatiku tersayat mendengar tangisnya, serasa merasakan betapa pedihnya luka dihati Naya. Aku mencoba membujuknya untuk pulang, dan dari itulah aku tahu, mengapa ia menangis.
 

Naya si gadis manis yang selalu ceria, ternyata memendam luka yang amat perih. Malam tadi tiada berkawan baginya. Ketika tanpa disengaja, ia membaca suatu sms di HP ayahnya. Ya, sms yang menunjukkan bahwa ada wanita idaman lain. Naya shock, ia tak sanggup menahan sakit yang luar biasa. ia sangat tak menyangkakan hal itu pada ayahnya. Ia hanya bisa diam dan menangis, namun tak ingin orang lain mengetahuinya, bahkan ibunya sendiri. Naya tak tahu harus berbuat apa. Ia hanya bisa berdoa kepada Sang Pencipta, ia pasrah.

Kini hari-hari Naya hanya penuh dengan air mata. Walau senyum tak hilang dari bibirnya, namun keceriaan telah lenyap tak bersisa.
***********

Lalu apa yang harus dilakukan Naya? Kamu tahu? Apa solusi dari masalah ini? APA SARANMU?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam yang Penuh Tangis

di Serambi Rumah-Mu

Satu